• thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
  • thumb
Minggu, 29 November 2015

Kapusin dan Kopi Cappuccino



Kita semua tentu sudah akrab dengan minuman kopi, minuman yang dibuat dari seduhan bubuk warna hitam kecokelatan ini memang sudah membudaya dan bahkan sering dijadikan minuman wajib bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Minum kopi dipercaya berkhasiat untuk menjaga mata agar tetap melek dan membuat badan jadi lebih segar.
Kopi Cappuccino (dibaca 'kapusino') adalah salah satu varian sajian kopi yang juga tentunya sudah kita kenal cukup lama, kopi ini dibuat dengan mencampur seduhan kopi espresso dicampur dengan susu, dan foam (busa) tebal berwarna putih di permukaan airnya dengan perbandingan 1:1:1, pada busa inilah ada ciri khas lain dari kopi Cappuccino yaitu biasanya di atas busa putih ditaburi bubuk cokelat membentuk huruf atau gambar tertentu.
Kopi Cappuccino biasanya disukai oleh orang-orang yang kurang menyukai pahitnya rasa kopi asli karena sebab Cappuccino memang cenderung kurang pahit dibanding kopi lainnya
Nah, dibalik nikmatnya secangkir kopi Cappuccino ini tahukah kamu sejarahnya sehingga terciptalah varian seduhan kopi yang enak ini? Kenapa minuman ini disebut cappuccino, apa ada hubungannya dengan ordo Kapusin?
Usut punya usut, ternyata...
Kopi Cappuccino memang pertamakali dibuat oleh seorang biarawan Ordo Saudara Dina Kapusin (OFMCap=Ordo Fratrum Minorum Cappucinorum)
Kedai kopi tertua di dunia yang pernah dikenal adalah Fiasco Blu di Austria. Konon, pada suatu hari di abad ke-19, seorang biarawan Katolik dari Ordo Kapusin datang ke kedai itu. Beberapa tradisi mengatakan nama biarawan tersebut adalah Marco d'Aviano (1631-1699)
Biarawan itu minta kepada barista untuk mencampurkan sedikit susu pada kopi yang dirasanya terlalu pahit. Sang biarawan juga secara khusus mendemonstrasikan cara mencampurnya. Beberapa pengunjung kedai kopi yang penasaran mencoba ikut mencicipi. Konon, campuran yang dibuat sang biarawan itu dinilai enak.
Sejak saat itu, beberapa pengunjung kedai kopi Fisco Blu, saat memesan kopi, sering memilih ramuan sang biarawan. Dan mereka menyebutnya sebagai ”ramuan sang Kapusin” atau ”Kapuziner” dalam dialek Austria waktu itu. Sejak saat itulah secara tidak resmi nama cappuccino lahir.
Di Italia, cappuccino muncul secara resmi pada 1930-an sebagai Italian cappuccino.
Saat ini, kopi cappuccino sudah terkenal dan menjamur di seluruh dunia, bahkan bermunculan varian-varian turunan penyajian kopi yang dasarnya adalah cappuccino. Sampai-sampai ada  cappuccino yang aslinya hanya disajikan hangat mulai dicampur dengan es seperti coffe-latte.
Saking terkenalnya minuman ini, kalau memesan cappuccino orang-orang sampai lupa menyisipkan predikat kopi di belakang nama cappuccino. Hehe...

Ya.. begitulah, dugaan kamu selama ini benar, ternyata dibalik nama ‘kapusino’ memang ada sepenggal cerita yang berhubungan dengan ordo Kapusin.